17.59 -
bangunan bersejarah
No comments
Dolmabahce, Istana Para Sultan
Dinasti
Utsmaniyyah yang berkuasa di Turki selama ratusan tahun meninggalkan banyak
peninggalan bersejarah yang tak ternilai harganya. Istana Dolmabahce salah satu di antaranya.
Dolmabahce Palace atau dalam bahasa Turki Dolmabahce Sarayi terletak di
distrik Besiktas, tepi bagian Eropa Selat Bosphorus, Istanbul-Turki. Istana
yang memiliki luas sekitar 45.000 meter persegi ini merupakan hasil rancangan
tiga arsitek asal Armenia, yaitu Garabet Balyan, Nigogayos Balyan, dan Evanis
Kalfa. Pembangunan istana ini atas perintah Sultan Abdul Majid I, penguasa
ke-31 Dinasti Utsmaniyah.
Istana Dolmabahce dulunya menjadi tempat kediaman resmi enam penguasa
Dinasti Utsmaniyah pada tahun 1856 sampai 1923 M. Sebelum Dolmabahce, para
penguasa Dinasti Utsmaniyah tinggal di Istana Topkapi.
Pembangunan istana yang memadukan antara model arsitektur Eropa dan
model arsitektur Turki Utsmaniyah ini menghabiskan biaya yang sangat besar,
yakni senilai 35 ton emas atau setara dengan lima juta pound emas. Sebelum
membangun istana di lokasi ini, telah ada sebuah tempat peristrahatan Sultan
Salim I.
Istana Dolmabahce terdiri atas tiga bagian utama. Pertama, ruang khusus
yang diperuntukkan bagi kaum pria yang dalam bahasa Turki disebut “Mabeyn-I
Humayun” atau “Selamlik”. Kedua, ruang khusus untuk menyambut negarawan dalam
upacara kenegaraan yang penting, yang dalam bahasa Turki disebut “Muayede
Salonu”. Di dalam ruang Ceremonial Hall, terdapat lampu kristal hadiah dari
Ratu Victoria. Lampu kristal itu terdiri
dri 750 lampu dengan berat 4,5 ton. Dan
ruang yang ketiga, ruang harem yang dikhususkan untuk keluarga kesultanan yang
dalam bahasa Turki disebut “Harem-i Humayun”.
Di dalam istana ini terdapat 285 kamar dan juga tangga yang disebut
dengan crystal staircase. Tangga
berbentuk dua tapal kuda yang dihampari karpet dari kulit beruang ini merupakan
hadiah penguasa Rusia yang dibuat dari kristal, tembaga, dan kayu mahoni.
Mungkin, karena mengikuti model istana Versailles di Paris, di istana yang
memiliki 46 aula, 68 kamar kecil dan 6 pemandian ini ditiadakan dekorasi
kaligrafi ayat-ayat Alqur’an seperti halnya di Istana Topkapi.
Keluar dari istana di halaman bagian belakang Nampak pemandangan laut
selat Bosphorus tepat di depan mata. Pemandangan lepas ke laut dan taman pada
sisi samping bangunan istana ini menambah menarik suasana lingkungan istana.
Berbeda dengan istana Versailles di Paris meskipun memiliki taman luas dan
indah tapi tidak ada pemandangan lautnya.
Istana Dolmabahce pertama kali didiami oleh Sultan Abdul Majid I, sultan
ke-31 Dinasti Utsmaniyah yang berkuasa pada tahun 1839 sampai 1861 M. Setelah
Dinasti Utsmaniyah runtuh, Istana Dolmabahce
menjadi milik Republik Turki. Mustafa Kemal Ataturk, penguasa Turki
setelah berakhirnya Dinasti Utsmaniyah sekaligus presiden Republik Turki
Sekuler pertama, menjadikan istana ini sebagai tempat kediamannya.
Ketika menderita penyakit mematikan, Mustafa Kemal dirawat di istana
ini. Ruangannya dikenal dengan nama Ataturk’s
Room. Mustafa Kemal meninggal di istana ini pada tanggal 10 November 1938
pada pukul 09.05. Di istana ini semua jam diberhentikan pada jam 09.05 untuk
mengenang meninggalnya Bapak Sekuler Turki itu.
Sejak tahun 1984 sampai dengan hari ini, Istana Dolmabahce menjadi
museum dan masih sering digunakan untuk berbagai acara kenegaraan, seperti
konferensi dan sebagainya. Tidak sedikit wisatawan lokal maupun mancanegara
yang mengunjungi istana bersejarah di Turki ini. Keindahannya yang menyerupai
Istana Versailles di Paris menjadi daya tarik tersendiri.
0 komentar:
Posting Komentar