Kamis, 17 Januari 2019

Cheng Ho, Laksamana Muslim yang Tangguh



Cheng Ho atau Zheng He dalam bahasa Mandarin adalah seorang pelaut terkenal tidak hanya di kalangan umat Islam, tapi juga di luar Islam. Meskipun ia lebih dikenal sebagai seorang laksamana handal, sebenarnya Cheng Ho adalah seorang perwira militer muslim era Dinasti Ming.

Selain dikenal dengan nama Zheng He, Cheng Ho juga memiliki nama lain, yakni Sam Po Kong. Nama ini dianugerahkan oleh Kaisar Yong Le padanya. Sam Po Kong memiliki arti kecerdasan, kebijaksanaan, dan gagah perkasa. Kaisar memberinya nama tersebut karena ia menganggap Cheng Ho sebagai pribadi yang memiliki ketiga karakter tersebut.

Cheng Ho lahir sekitar tahun 1371 M dari keluarga muslim. Jadi, sejak kecil Cheng Ho telah memeluk agama Islam karena kedua orang tuanya juga muslim. Bahkan disebutkan bahwa kakek Laksamana Cheng Ho yang pernah menjabat sebagai Gubernur Provinsi Yunan, telah melaksanakan rukun Islam yang kelima, berhaji. Jadi tidaklah benar ada yang mengatakan Cheng Ho seorang muallaf.

Laksamana Cheng Ho telah berkarir di dunia militer sejak usia dua puluh tahun. Sejak itu karirnya terus menanjak. Pada tahun 1405 atau diusianya yang menginjak 34 tahun, Kaisar Yong Le mengutus Cheng Ho untuk melakukan ekspedisi ke luar Tiongkok. Kaisar bermaksud memperluas pengaruh kekaisaran Dinasti Ming ke berbagai negeri.

Pada pelayaran pertamanya, Cheng Ho menyiapkan sekitar 203 kapal yang terdiri dari kapal militer dan kapal perniagaan serta membawa 28.000 orang. Jumlah tersebut jauh melebihi pelaut-pelaut terkenal Eropa. Christopher Colombus misalnya, yang disebut-sebut sebagai penemu benua Amerika, pada pelayarannya ke benua Amerika tahun 1492, ia hanya melibatkan tiga kapal kecil bernama Santa Maria, Nina, dan Pinta. Ketika kapal buatan Portugis itu total memuat 104 orang.

Setiap pelayarannya ke berbagai negeri, Cheng Ho selalu melibatkan ratusan kapal. Kapal-kapal Cheng Ho membawa barang-barang perniagaan seperti kain sutra, emas, dan karya seni yang bernilai tinggi. Barang-barang itu biasanya akan ditukar dengan bahan obat-obatan, rempah-rempah, permata, dan sebagainya.

Kunjugan Ke Nusantara

Tiga puluh tahun Cheng Ho menghabiskan hidupnya berlayar dan memimpin ekspedisi. Selama itu pula ia telah mengunjungi berbagai negeri seperti benua Afrika, Jazirah Arab, Vietnam, India, dan negara-negara di Asia Tenggara termasuk Nusantara
Laksamana Cheng Ho mengunjungi Nusantara sebanyak lima kali. Lokasi yang pernah dikunjunginya adalah Samudera Pasai di Aceh, Palembang, Semarang, Cirebon, dan Surabaya. Kedatangannya di Nusantara diterima dengan baik oleh masyarakat setempat. 
Perbandingan Kapal Cheng Ho dan Kapal Columbus

Hal ini disebabkan pribadi Laksamana Cheng Ho yang mengedepankan akhlak dan budi pekerti yang baik. Di antara bukti kunjungan Cheng Ho di Nusantara adalah adanya Lonceng Cakra Donya, Lonceng raksasa setinggi 1,25 meter yang dihadiahkan Cheng Ho kepada  Raja Pasai, Aceh.

Tak lupa pula di setiap negeri yang dijumpainya ia berdakwah menyebarkan agama Islam dengan penuh keluhuran. Jadi, Cheng Ho bukan saja seorang pelaut dan diplomat ulung, tapi juga seorang da’i.

Tentang Cheng Ho

>Laksmana Cheng Ho lahir dari keluarga Muslim.
>Pernah mengunjungi Nusantara sebanyak lima kali.
>Cheng Ho menjalin kerjasama dan hubungan dagang di setiap negeri kunjungannya.
>Selain itu ia juga menyebarkan agama Islam.
>Setiap pelayarannya melibatkan 200-an kapal besar.

0 komentar:

Posting Komentar