08.58 -
Biografi Tokoh
No comments
Fathimah Az-Zahra
Fathimah
putri Rasulullah merupakan satu sosok wanita terbaik dalam sejarah Islam.
Rasulullah pernah bersabda bahwa Sebaik-baik wanita di semesta alam ada empat,
di antara mereka adalah Fathimah binti Muhammad.
Rasulullah
hidup bersama Fathimah tidak lebih dari lima belas tahun, dan Fathimah akhirnya
wafat hanya enam bulan setelah wafatnya Rasulullah dalam usia dua puluh lima
tahun. Bukan rahasia lagi jika Fathimah adalah putri kesayangan Rasulullah. Bentuk
cinta dan sayang Rasulullah pada putrinya itu dapat dilihat setiap kali
Fathimah mendatangi beliau, beliau selalu bangkit untuk menyambutnya lalu
menggamit lengannya sembari mempersilahkannya duduk di samping beliau. Dengan
hangat Rasulullah akan bertanya soal ini itu kepada Fathimah. Dan ketika putri
beliau itu mohon diri, Rasulullah akan bangkit mengantar kepergiannya dengan
santun.
Suatu
ketika Ali bin Abi Thalib berniat menikahi putri Abu Jahal yang sudah memeluk
Islam. Hanya saja, pernikahan tersebut tampaknya akan menyakiti Fathimah. Pada
saat itu, Ali sama sekali tidak menyangka Fathimah akan keberatan dengan
rencananya menikahi putri Abu Jahal. Fathimah menghadap Rasulullah dengan wajah
muram menyampaikan apa yang terjadi.
Mendengar
keluhan putrinya, Rasulullah langsung menuju mimbar Masjid Nabawi dan
berkhutbah, “Sesungguhnya Bani Hisyam bin Mughirah telah memohon izin kepadaku
untuk menikahkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib. Tapi aku tidak
mengizinkan mereka, aku tidak mengizinkan mereka, aku tidak mengizinkan mereka.
Kecuali jika Ali bin Abi Thalib mau menceraikan putriku dan menikahi putri
mereka. Sesungguhnya putriku adalah bagian dari diriku. Semua yang
menyenangkannya, pasti menyenangkan aku, dan semua yang menyakitkan baginya,
pasti menyakitkan aku.” Ali bin Abi thalib yang ikut mendengarkan khutbah
Rasulullah tersebut langsung mengurungkan niatnya menikahi putri Abu Jahal.
Jika
saja Rasulullah mencintai putrinya sedemikian besarnya, sudah selayaknya umat
yang mengaku mencintai beliau untuk mencintai putri beliau beserta Ahli Bait.
Mencintai Fathimah sama dengan mencintai Rasulullah. Sebaliknya membenci
Fathimah beserta ahli Bait beliau sama saja membenci Rasulullah.
Mempersiapkan Kehidupan Akhirat
Rasulullah
adalah sosok yang selalu mengutamakan kehidupan kekal di akhirat. Dan itulah
yang ia ajarkan kepada anak-anak beliau, termasuk kepada Fathimah. Suatu ketika
Rasulullah melihat di leher Fathimah melingkar seuntai kalung emas. Ia pun
berkata, “Wahai Fathimah, apakah kau
senang jika orang-orang berkata bahwa
putri Rasulullah sedang memegang sebuah kalung dari api neraka?” Setelah
berkata, Rasulullah langsung pergi meninggalkan Fathimah tanpa duduk sama
sekali. Fathimah lalu membawa kalung emas itu ke pasar dan menjualnya. Uang
hasil penjualan itu ia gunakan untuk memerdekakan seorang budak. Ketika hal itu
sampai ke telinga Rasulullah, ia bersabda, “Segala puji bagi Allah yang telah
menyelamatkan Fathimah dari api neraka.”
Sebenarnya,
tindakan Fathimah menggunakan perhiasan emas bukanlah suatu yang haram. Tapi,
rupanya Rasulullah ingin menjaga agar putrinya tetap berada di lingkaran para
muqarrabun. Di sisi lain, ia juga mengingatkan Fathimah untuk tidak terlalu
memedulikan kehidupan dunia. Rasulullah sangat menginginkan agar Fathimah
menjadi teladan bagi umat dengan posisinya sebagai ibu para Ahli Bait.