22.30 -
Kisah,Sejarah Islam
No comments
Firasat Ibnu Thulun
Suatu hari, seorang pengemis dengan mengenakan pakaian lusuh
datang saat Ibnu Thulun (ahmad bin Thulun) sedang duduk santai. Ibnu Thulun
adalah pendiri Dinasti Thuluniyah yang pernah berkuasa di Mesir antara tahun
868 sampai 905 M.
Ibnu Thulun lalu menyuruh seorang pelayannya agar memberikan
roti campur ayam dan manisan kepada pengemis itu.
Ketika orang itu memegang roti tersebut, tampak ia tidak
tertarik dan tidak juga mempedulikan roti yang dipegangnya. Ibnu Thulun lalu
memerintahkan kepada pelayannya untuk memanggil pengemis itu menghadap padanya.
Di depan Ibnu Thulun, pengemis itu berdiri dengan percaya
diri. Saat ditanya pun, ia menjawab dengan baik dan lancar serta pembawaannya
tenang.
Ibnu Thulun berkata, “Berikan kepadaku surat yang kau bawa,
dan jujurlah padaku siapa yang mengutusmu. Sungguh aku yakin bahwa kau adalah
seorang pencari informasi (mata-mata)!”
Orang itu tidak mau mengaku. Tapi ketika Ibnu Thulun
mengeluarkan cambuk dan hendak mencambuknya akhirnya ia mengaku bahwa benar ia
seorang yang diperintahkan untuk memata-matai Ibnu Thulun.
Para pengawal terheran-heran dengan kehebatan Ibnu Thulun
dapat mengatahui orang itu sebagai mata-mata. “Ini adalah sihir,” kata mereka.
Maka Ibnu Thulun berkata, “Ini bukan sihir, tapi firasat yang baik. Aku lihat
dia seperti pengemis lalu aku beri makanan yang akan mengenyangkannya. Tapi dia
tidak peduli dan menolak pemberianku.”
“Lalu dia aku panggil. Dia menemuiku dengan percaya diri dan
tenang. Saat aku lihat penampilannya yang seperti itu, maka tahulah aku bahwa
dia seorang pencari informasi. Dan ternyata dugaanku benar.”