20.19 -
Kisah,Sejarah Islam
No comments
Kisah Uzair, Nabi Bani Israil
Diwafatkan Allah dan dihidupkan kembali setelah
100 tahun
Nabi Allah banyak yang
lahir dari kalangan Bani Israil. Di antara nabi-nabi itu ada yang dikisahkan
dalam Alqur’an, ada pula yang tidak. Salah satu nabi Bani Israil yang
dikisahkan Alqur’an adalah Uzair.
Uzair disebutkan dua
kali dalam Alqur’an, yaitu surah Al-Baqarah dan surah At-Taubah. Orang-orang
Yahudi menyebutnya Izra. Menurut Ibnu Katsir dia adalah salah satu nabi dari
kalangan Bani Israil yang hidup di antara zaman Nabi Dawud-Sulaiman dan zaman
Nabi Zakariya.
Suatu hari, Uzair keluar menuju daerah asalnya dengan
mengendarai keledainya. Ketika sampai di suatu tempat, ia melihat tempat itu
dipenuhi bangunan yang sudah rusak, kemudian ia menuju salah satu bangunan
tersebut.
Uzair lalu turun dari keledainya, ia ingin
istrahat sejenak di bangunan rusak itu. Setelah makan siang dari bekal yang dibawanya, Uzair menyandarkan
tubuhnya di dinding sambil melihat-lihat atap gedung dan apa yang ada di dalam
bangunan itu. Semua tampak berantakan.
Penghuni negeri itu telah binasa, nampak
tulang belulang berserakan. Melihat pemandangan itu, Uzair berkata pada diri
sendiri, “Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?”
Sebenarnya, Uzair tidak meragukan Allah. Sebaliknya, ia sangat yakin bahwa
Allah dapat menghidupkan negeri itu, tetapi ia berkata seperti itu karena
kekaguman dan keheranannya. Tak lama berselang, Allah mengutus malaikatnya
untuk mencabut ruh Uzair. Ia mewafatkannya selama seratus tahun.
Seratus tahun telah berlalu. Selama itu telah
terjadi berbagai macam peristiwa. Allah mengutus malaikatnya untuk menghidupkan
kembali Uzair dari kematiannya. Setelah hidup kembali, malaikat itu bertanya
kepadanya berapa lama ia berada di tempat tersebut.
Allah menyebutkan kisahnya
dalam Alqur’an, "Allah bertanya, ‘Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?’
Ia menjawab, ‘Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari.’ Allah berfirman,
‘Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya, lihatlah kepada makanan
dan minumanmu yang belum lagi berubah, dan lihatlah kepada
keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang).”
“Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia. Dan
lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali.
kemudian Kami membalutnya dengan daging.’ Maka tatkala telah nyata kepadanya
(bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) dia pun berkata, ‘Saya yakin
bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.’" (QS. Al-Baqarah: 259).
Menulis Kembali Taurat
Setelah menyaksikan keajaiban yang terjadi,
Uzair menaiki keledainya dan pulang ke rumah. Di kampungnya, dilihatnya telah
banyak perubahan yang terjadi. Setelah beberapa lama, akhirnya ia menemukan
rumahnya. Di sana ia menjumpai seorang wanita yang telah renta berusia 120
tahun yang samar-samar masih ia kenali. Wanita itu adalah putri budak Uzair
dahulu. Meski buta, ingatan wanita itu masih baik.
Uzair menyebutkan bahwa dirinya adalah Uzair
yang seratus tahun silam menghilang. Namun, wanita tua itu ragu. Wanita itu
lalu mengatakan, “Sesungguhnya, Uzair memiliki doa yang mustajab. Ia biasa
mendoakan kesembuhan bagi orang-orang yang sakit dan tertimpa kesulitan. Jika
engkau adalah Uzair, maka berdoalah kepada Allah agar berkenan mengembalikan
penglihatanku sehingga aku bisa melihatmu.”
Uzair pun berdoa kepada Allah. Ia mengusap
kedua mata wanita tua itu dan atas izin Allah penglihatannya kembali membaik.
Ia dapat melihat dan mengenali wajah Uzair dengan baik. Ia yakin sosok di
hadapannya adalah Uzair. Wanita itu lalu mengumumkan kedatangan Uzair kepada
seluruh penduduk. Kedatangan Uzair menjadi keberkahan bagi Bani Israil, karena
ketika itu Taurat tidak ada yang tersisa karena telah dibakar oleh Raja
Bukhtanashar. Sementara Uzair, satu-satunya orang yang menghafal seluruh isi
Taurat. Saat itu, dimulailah kembali penulisan Taurat secara lengkap.
Dianggap Anak Allah
Waktu terus berlalu,
generasi baru lahir menggantikan generasi sebelumnya. Sebagian orang awam
Yahudi merasa takjub dengan kisah Uzair yang mereka dengar dari generasi mereka
sebelumnya. Mereka takjub dengan Uzair yang diwafatkan Allah selama seratus
tahun kemudian dihidupkan kembali.
Mereka juga takjub
dengan Uzair yang mampu menghafal seluruh isi Taurat tanpa salah sedikit pun.
Mereka kemudian mengatakan bahwa semua keajaiban itu terjadi jika Uzair hanya
seorang nabi. Oleh karena itu mereka mengatakan bahwa Uzair adalah anak Allah.
Allah berfirman, “Dan
orang-orang Yahudi berkata, ‘Uzair adalah putera Allah,’ dan orang-orang
Nasrani berkata, ‘Al-Masih adalah putera Allah”. Demikian itulah ucapan mereka
dengan mulut mereka. Mereka meniru perkataan orang-orang kafir terdahulu…” (QS.
At-Taubah: 30).
0 komentar:
Posting Komentar