Selasa, 27 November 2018

Resensi: Jejak Peradaban Islam di Asia Tengah



Tidak banyak Muslim pada hari ini yang mengetahui bahwa di wilayah Asia Tengah terdapat jejak peninggalan peradaban Islam yang tak kalah hebatnya.

Di wilayah tersebut terdapat negeri yang dinamakan Transoxiana, yang dalam literatur Arab dikenal sebagai negeri Maa Wara’an Nahr (Negeri di belakang sungai).. Di negeri ini terletak kota-kota penting dalam sejarah dan peradaban Islam seperti Uzbekistan, Tajikistan, dan Kazakhstan, Turkmenistan, Kyrghistan, dan lainnya.
Eksotisme dan kemegahan jejak peradaban Islam di Transoxiana, wilayah yang membentang di antara dua sungai besar: Jayhoun dan Sayhoun sampai hari ini masih dapat dirasakan keberadaannya. Bersama aliran dua sungai tersebut, warisan peradaban Islam terus mengalir mewarnai wilayah itu bahkan mewarnai Eropa.

Asia Tengah tidak hanya pernah menjadi mercusuar peradaban dan pusat keilmuan, namun juga menjadi Jalur Sutera perdagangan yang menggeliatkan ekonomi dunia.

Kota-kota di wilayah ini juga telah melahirkan sejulah ulama dan ilmuwan Islam yang namanya sampai kita dengar dan karyanya masih dapat kita baca pada hari ini. Di antara mereka adalah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari dari Bukhara penulis Shahih Al-Bukhari, Ibnu Sina pakar kedokteran yang masyhur dengan karyana Al Qanun fi Ath-Thibb, Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi pakar matematika, Mahmud bin Umar Az-Zamakhsyari penulis Tafsir Al-Kasyaf, Abdullah bin Al Fadhl Ad Darimi As-Samarqandi penulis Sunan Ad Darimi, dan lainnya.

Buku ini mengajak pembaca untuk menelusuri seluk beluk wilayah Asia Tengah secara komprehensif.

Judul buku          : Islam di Asia Tengah Sejarah, Peradaban, dan Kebudayaan

Penulis                 : Muhammad Abdul Azhim Abu An-Nashr

Tebal                     : 356 halaman.

Penerbit              : Pustaka Al Kautsar.

0 komentar:

Posting Komentar