22.35 -
Aku Bercerita,Kisah
No comments
Ayah Dapat Hidayah Sebab Putri Kecilnya
Syaikh Mahmud
Al-Misri berkisah, ada seorang laki-laki yang tinggal di kota Riyadh, Arab
Saudi. Ia adalah seorang ayah yang memiliki putri berusia lima tahun. Namun, ia
sangat jauh dari Allah. Beberapa tahun belakangan ia tidak pernah masuk ke
masjid, bahkan tidak pernah bersujud kepada Allah.
Laki-laki itu
berkisah, “Dulu saya selalu begadang hingga pagi hari bersama teman-teman yang
buruk akhlaqnya di tempat-tempat hiburan dan permainan. Saya meninggalkan istri
dalam kesunyian, ia merasakan kesendirian, kesulitan, dan rasa sakit. Hanya
Allah saja yang mengetahuinya. Istri shalihah dan berbakti itu telah lelah
menghadapi saya. Ia terus memberikan nasihat dan mengarahkan saya, akan tetapi
tidak ada hasilnya.
Pada suatu malam,
saya kembali dari salah satu tempat begadang saya. Jam menunjukkan pukul tiga
dini hari. Saya dapati istri saya dan putri kecil saya sedang terlelap di
kamar. Saya menuju ruang sebelah untuk menghabiskan sisa-sisa malam dengan
menonton film porno.
Tiba-tiba pintu
kamar terbuka, terlihat putri kecilku yang berusia lima tahun keluar. Ia
memandangku penuh keheranan. Ia lalu berkata kepadaku, “Ayah, jangan lakukan
itu. Bertaqwalah kepada Allah.” Ia mengulanginya tiga kali. Setelah mengatakan
itu, ia kembali ke kamar dan menutup pintu.
Mendengar
perkataan putriku itu aku segera mematikan video, aku duduk dalam keadaan
bingung. Kata-katanya terus berulang di telingaku, bahkan hampir membunuhku.
Aku lalu masuk ke kamarnya tapi aku dapati dia telah tidur kembali.
Akut tidak tahu
apa yang telah menimpaku saat itu. Hanya beberapa saat setelah itu terdengar
suara muadzin dari masjid dekat rumahku memecah keheningan malam yang mencekam,
ajakan untuk mendirikan shalat Subuh.
Aku berwudhu lalu
pergi ke masjid. Sebenarnya aku tidak terlalu ingin melaksanakan shalat, hanya
yang menyibukkanku dan mencemaskan perasaanku adalah kata-kata putri kecilku.
Shalat pun
dilaksanakan. Ketika sujud, aku menangis histeris dalam sujudku. Aku tidak tahu
sebabnya. Ini pertama kalinya aku sujud kepada Allah sejak tujuh tahun silam.
Saat pagi tiba,
aku pergi bekerja. Temanku merasa heran mengapa aku datang cepat. Biasanya aku
datang terlambat satu jam karena begadang sepanjang malam. ketika ia bertanya
kepadaku tentang sebabnya, aku beritahukan kepadanya apa yang aku alami tadi
malam. ia berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menundukkanmu, putri
kecilmu telah membangunkanmu dari kelalaianmu. Ia tidak mengutus malaikat maut
untuk mencabut ruhmu saat itu.”
Waktu shalat
Zhuhur pun tiba. Aku sangat lelah karena belum tidur sejak semalam. Aku meminta
kepada temanku agar mengerjakan pekerjaanku. Kemudian aku pulang ke rumah untuk
beristrahat. Aku sangat rindu ingin melihat putri kecilku yang telah menjadi penyebab
aku mendapat hidayah, kembali kepada Allah.”
Ketika sampai di
rumah, aku dapati istriku berdiri di depan pintu rumah tidak seperti biasanya.
“Kami terus menghubungimu, tapi kami tidak menemukanmu. Kamu dari mana saja?”
tanya istriku. “Aku dari masjid tempat aku bekerja, apa yang terjadi?”jawabku.
Istriku lalu berkata, “Putri kita telah meninggal dunia.”
Aku tidak kuasa
menguasai diriku, aku menangis keras. Aku kembali mengingat kata-katanya,
“Ayah, jangan lakukan itu. Bertaqwalah kepada Allah. Ayah, jangan lakukan itu,
bertaqwalah kepada Allah.”
Aku menelepon
temanku, aku kabarkan kepadanya bahwa putriku yang Allah jadikan sebagai
penyebab aku keluar dari kegelapan menuju cahaya, telah meninggal dunia.
Di pemakaman, saat
aku meletakkannya di makamnya, aku berkata kepada orang-orang di sekeliling,
“Aku tidak mengubur putriku. Aku mengubur cahaya yang telah menerangi jalanku
menuju Allah. Putriku ini, Allah telah menjadikannya sebagai penyebab aku
mendapat hidayah. Aku memohon kepada Allah agar mempertemukanku dengannya di
dalam surga-Nya.” Orang-orang yang berada di sekitar menangis mengingat putri
kecil yang penuh berkah itu.
0 komentar:
Posting Komentar