15.46 -
Sejarah Islam
No comments
Al-Idrisi, Pakar Geografi Alumni Cordova
Dia adalah Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Abdulah bin
Idris al-Hamudi al-Husna. Berasal dari keluarga Idrisiyah al-Alawiyah yang terdapat
di Maroko.
Al-Idrisi adalah seorang ahli geografi terkemuka dan terhebat
yang pernah dikenal oleh peradaban Islam, bahkan oleh peradaban manusia hingga era
penemuan geografi Eropa pada akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16 M.
Al-Idrisi lahir di Ceuta, Maroko pada tahun 493 H/1100 M dan
memulai pendidikannya di sana. Kemudian dia pindah ke Cordova untuk menimba
ilmu kepada para ilmuwan yang ada di sana. Dia tinggal di Cordova selama beberapa
tahun sehingga mahir dalam ilmu geografi, astronomi, matematika, dan geometri.
Di samping itu dia juga mempelajari ilmu kedoktran, farmasi, dan biologi.
Selain belajar kepada para ilmuwan terkemuka di Cordova,
al-Idrisi juga belajar lewat buku-buku karya ilmuwan geografi terkemuka seperti
Ptolemeus, Ibn Hauqal, al-Mas’udi, dan lainnya. Dia selalu menghabiskan
waktunya untuk menelaah dan mengkaji karya-karya geografi terdahulu.
Al-Idrisi telah melakukan banyak perjalanan ke berbagai negeri.
Saat usianya belum lebih dari 16 tahun dia telah berkunjung ke Mesir, Syam,
Konstantinopel, dan Anatolia. Setelah berhasil menamatkan studinya di Cordova,
dia melakukan perjalanan ke beberapa kota di Spanyol. Dia juga mngunjungi
Portugal yang waktu itu masih bagian dari negara Dinasti Umawiyah di Andalusia.
Kemudian, al-Idrisi mnjlajahi Prancis dan bagian selatan Inggris. Lalu berkunjung
ke Sisilia atas undangan Raja Roger II.
Setelah mendengar kemampuan dan kegeniusan al-Idrisi, Roger
II menganjurkan al-Idrisi agar dia bersedia membuat peta dunia. Roger
benar-benar bersimpati kepada al-Idrisi sehingga dia tidak ragu mengangkatnya
menjadi hakim dan menyerahkan kepadanya dan kepada orang-orang Arab yang
berprestasi jabatan-jabatan penting di kerajaan yang dipimpinnya.
Al-Idrisi menulis kitab geografi berjudul Kitab Nazhah al-Maslak fi Ikhtira al-Falak. Kitab ini sangat berpengaruh sehingga
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Geographia Nubiensis. Al-Idrisi berhasil membuat peta dunia yang dikenal dengan peta
al-Idrisi. Peta ini merupakan peta paling detil dan mengagumkan yang pernah
dikenal dalam ilmu geografi dan seni menggambar peta (cartography) pada masa itu. Peta al-Idrisi dilandaskan kepada suatu pengetahuan yang solid akan bentuk
bumi yang bulat. Dasar-dasar pemikirannya bersumber dari referensi-referensi
Barat dan Islam secara bersamaan. Peta juga dibuat berdasarkan pengalaman
pribadinya dan informasi-informasi ilmiah yang telah dia rangkum. Peta al-Idrisi telah menjadi acuan bagi peta-peta yang digambar pada masa
kebangkitan dan juga merupakan titik awal bagi ditemukannya geografi pada era
kemasyhurannya.
bahan bacaan:
Muhammad Gharib Gaudah, 147 ilmuwan Terkemuka dalam Sejarah Islam ,Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Raghib As-Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
0 komentar:
Posting Komentar