Kamis, 05 Oktober 2017

Jembatan Mostar di Bosnia Herzegovina


Jembatan Bersejarah Dibangun Turki Utsmani

Turki Utsmani (Ottoman) pernah mencapai puncak kejayaan pada abad ke-15 sampai ke-16. Pada masa itu wilayah kekuasaannya mencapai Eropa. Bosnia merupakan salah satu wilayah kekuasaannya.

Kekhalifahan Turki Utsmani (Ottoman Caliph) meninggalkan banyak penginggalan bersejarah di Bosnia. Di antaranya adalah jembatan indah yang membentang antara dua sisi tersempit di atas Sungai Neretva, yang dikenal dengan Jembatan Mostar (Mostar Bridge). Disebut Jembatan Mostar karena ia terletak di kota Mostar, Bosnia-Herzegovina.

Jembatan ini dibangun oleh Sultan Sulaiman Al-Qanuni dari Dinasti Utsmaniyah pada tahun 1557 M. Sultan Sulaiman melihat lokasi strategis kota Mostar, yang menghubungkan antara Laut Adriatik dan kawasan pedalaman serta menghubungkan berbagai kota di wilayah tersebut sehingga ia memerintahkan pembangunan jembatan di atas Sungai Neretva.

Rancangan jembatan ini disiapkan seorang arsitek Turki yang masyhur masa itu bernama Mimar Hayruddin. Mimar Hayruddin adalah murid dari arsitek terkemuka Turki Utsmani pada abad pertengahan, Sunan Pasya. Dinasti Turki Utsmani memang memiliki arsitek-arsitek hebat di masa jayanya.

Jembatan Mostar yang dirancang Mimar Hayruddin tersebut membentang sepanjang 29 meter dan lebar 4 meter. Seluruh bangunan ini dibuat dari batu tenelija (batu kapur lokal) yang terkenal memiliki daya tahan fisik dan kimiawi yang bagus. Di setiap sisi jembatan itu dibuatkan sebuah menara (mostari) yang menjadi tempat berdiri para penjaga jembatan.

Menara yang tegak di tepi sebelah barat Sungai Neretva itu disebut Menara Halebinova atau Menara Celovina. Sementara itu, menara yang tegak di tepi sebelah timurnya disebut Menara Tara atau Menara Hercegusa.

Pada 9 November 1993, Jembatan Mostar mengalami nasib yang malang ketika kawasan Bosnia-Herzegovina dilanda perang antar etnis pada tahun 1992 sampai tahun 1995 M. Kala itu pihak Kroasia sengaja menghancurkan jembatan lama Mostar yang merupakan simbol multikulturalisme yang masih bertahan di kawasan itu.


Masyarakat internasional yang menaruh perhatian atas penghancuran jembatan historis tersebut segera mendorong pembangunan jembatan baru. Dengan tetap menggunakan batu-batu tenelija, akhirnya pada 23 Juli 2004 M atau 6 Jumadil 1425 menurut kalender Hijriyah, jembatan Mostar baru terbangun di tempat jembatan Mostar lama.

Kisah Sang Arsitek

Sultan Kekhalifahan Utsmani pernah bersumpah akan mengeksekusi sang arsitek Mimar Hayruddin jika jembatan Mostar runtuh setelah penyokong kayunya dihapus. Disebutkan bahwa Hayruddin mulai menggali kuburnya sendiri pada hari ia menghilangkan penyokong kayu pada jembatan tersebut.

Namun, eksekusi itu tidak terjadi karena jembatan Mostar tetap berdiri selama beratus-ratus tahun lamanya, sampai pasukan Kroasia menghancurkannya dan akhirnya dibangun kembali pada 2004. Hal itu membuktikan bahwa jembatan ini dibangun dengan desain dan konstruksi yang sangat baik. Ia menjadi contoh teknoogi canggih di masa itu. keindahan dan sejarahnya membuat jembatan ini dijadikan situs Warisan Dunia pada abad ke-20.

Pembangunan kembali jembatan ini pada tahun 2004 melambangkan penyatuan kembali kota Mostar dan menjadi bagian dari proses pemulihan kota multi etnis ini pasca perang panjang. Sampai saat ini jembatan Mostar masih menjadi landmark yang paling ikonik dari Bosnia-Herzegovina.

Islam di Bosnia

- Islam pertama kali masuk ke Bosnia pada abad ke-15 ketika pasukan Turki Utsmani berhasil menguasai wilayah tersebut.

- Bosnia-Herzegovina adalah negeri di Eropa yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Terhitung 51 persen penduduknya beragama Islam, 30 persen Kristen Ortodoks, dan 15 persen Katolik Roma.

- Jumlah ummat Islam di Bosnia sekitar 1,7 juta jiwa.

- Jembatan Mostar menjadi bukti historis kejayaan Islam di Bosnia.

- Jembatan Mostar dibangun pada masa Sultan Sulaiman Al-Qanuni.

0 komentar:

Posting Komentar